Thursday, December 22, 2011

princess-sisters

jadi ceritanya senin kemarin kita semua foto2. setelah sekitar 2 jam menunggu, 1 jam dandan, 30 menit di foto, dan... lumayan lama pilih2 foto... secara "SUBJEKTIF" sih saya suka foto yang lumayan gagal ini :)

*bayak yang ekspresinya LEPAS dan kurang sadar kalo mas-mas nya sedang men_JEPRET!!!

Saturday, December 3, 2011

















 People killin', people dyin'
Children hurt and you hear them cryin'
Can you practice what you preach
And would you turn the other cheek







 Father, Father, Father help us
Send some guidance from above
'Cause people got me, got me questionin'
Where is the love????????



whatever happened to the values of humanity
Whatever happened to the fairness in equality
Instead of spreading love we're spreading animosity
Lack of understanding, leading lives away from unity
That's the reason why sometimes I'm feelin' under
That's the reason why sometimes I'm feelin' down
There's no wonder why sometimes I'm feelin' under
Gotta keep my faith alive till love is found
Now ask yourself

Where is the love?
Where is the love?
Where is the love?
Where is the love?

 
(Black eyed peas "where is the love")

Sunday, November 13, 2011

rindu

aku rindu Pulang..
rindu segelas teh untuk memulai pagi dan berebut kamar mandi yang cuma ada satu di rumah kami...
aku rindu rumah...
rindu salam pendek yang aku tuturkan sejak dipagar dan tergesa-gesa menjemput makan siangku...
rindu akan tidur siangku, dikamar dengan dua jendela yang mengantar sepoi-sepoi rimbunnya bambu...
aku rindu pertengkaran-pertengkaran kecil dengan kakak-kakak ku, yang kadang berakhir dengan bogem mentah pada wajahku...
Aku rindu amukan pria gendut berkumis tebal ketika melihatku belum ada dirumah saat matahari orange sudah pulang bersama senjanya...
aku rindu tidur bersama kakak perempuanku satu-satunya dan membangunkannya ketika tengah malam ingin ke kamar kecil...
aku rindu...
disetiap tengah malam aku terbangun kulihat banyangan wanita tercantik nomor satu_ku tengah bersujud,
menegadahkan tangannya yang tak pernah lelah tak pernah bosan mengantarkan doa.

Friday, September 30, 2011

:D akhirnya nulis lagiii... setelah dua bulan ber-KKN ria di pelosok Bone dan bulan-bulan berikutnya pulang kota (Kendari itu Kota yah!) kemudian bberapa minggu terakhir ini beradaptasi sama kuliah dan kampus lagi...
dan...ngomong-ngomong soal KKN, sy ada sedikit oleh2 yg baru sempat di posting sekarang :)

saya pernah bertemu bertumpuk-tumpuk gunung,
begitu hijau...dengan hangat lingkar matahari di kiri atasnya
sy selalu ingin bisa menceritakannya, tapi...Takut indahnya luntur oleh kata

saya pernah bertemu palangi menjelang magrib
diatas atap rumbia sebuah rumah panggung khas pedesaan
saya selalu ingin menggambarkannya, tapi...takut indahnya luluh oleh potretku

saya juga bertemu merdunya aliran sungai
dengan bebatuan bulat besar berhamburan di setiap tepinya
saya selalu ingin memperdengarkan alunan airnya, tapi...takut iramanya fals oleh suaraku

saya ingin kalian juga disini, melihat, memotret,dan mendengar dengan indra kalian sendiri..
untuk menjawab takutku...
disini...ditempatku kini berdiri.
Mamminasae. Lamuru,BONE, 2011

Monday, May 2, 2011

atau?

terlalu ragu untuk yakin...
atau sebenarnya...
terlalu yakin untuk RAGU?

Tuesday, April 26, 2011

salah paham?!

Rabb, saya percaya...
saat semua orang diluar sana salah memahami maksudku,
bahkan orang yang  semestinya paham juga salah memahami maksudku,
saya percaya...
Kau tidak tidur sehingga Kau paham.
Kau begitu dekat sehingga Kau paham.
Kau maha tau sehingga Kau paham.
maka tunjukkan jalan sehingga mereka paham,
setidaknya kepada orang yang semestinya paham.

TRADISI UANG PANAI’ DALAM BUDAYA BUGIS-MAKASSAR UNTUK MENIKAHI WANITA BUGIS-MAKASSAR


Pemaparan dan aplikasi budaya Uang panai'
     Budaya pernikahan pada tiap-tiap daerah selalu menjadi hal yang sangat menarik untuk dibahas. Baik dari segi latar belakang budaya pernikahan tersebut, maupun dari segi kompleksitas pernikahan itu sendiri. Karena dalam pernikahan yang terjadi bukan hanya sekedar menyatukan dua orang yang saling mencintai, lebih dari itu, ada nilai nilai yang tak lepas untuk dipertimbangkan dalam pernikahan seperti status sosial, ekonomi, dan nilai-nilai budaya dari masing-masing keluarga pria dan wanita.
     Di Sulawesi Selatan, dalam budaya pernikahan bugis-makassar sendiri ada satu hal yang sepertinya telah menjadi khas dalam pernikahan yang akan diadakan yaitu uang naik atau oleh masyarakat setempat disebut uang panai'. Uang panai' ini adalah sejumlah uang yang diberikan oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita yang akan digunakan untuk keperluan mengadakan pesta pernikahan dan belanja pernikahan lainnya. Uang panai' ini tidak terhitung sebagai mahar penikahan melainkan sebagai uang adat namun terbilang wajib dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak atau keluarga.
     Uang panai' untuk menikahi wanita bugis-makassar terkenal tidak sedikit jumlahnya. Tingkat strata sosial wanita serta tingkat pendidikannya biasanya menjadi standar dalam penentuan jumlah uang naik. Jadi, jika calon mempelai wanita adalah keturunan darah biru (keluarga kerajaan Tallo, Gowa atau Bone), maka uang naiknya akan berpuluh-puluh juta. Begitupun jika tingkat pendidikan calon mempelai wanita adalah S1, S2, atau Kedokteran, maka akan berlaku hal yang sama.
     Pihak keluarga (saudara ayah atau ibu), memiliki pengaruh yang cukup penting dalam pengambilan keputusan mengenai besarnya uang panai' dan mahar. Tidak jarang, banyak lamaran yang akhirnya tidak diteruskan, karena tidak bertemunya keinginan dua pihak. Ironisnya, bersumber dari keluarga ayah atau ibu. Langkah terakhir yang ditempuh bagi pasangan yang telah saling mencintai adalah ‘kawin lari (silariang), sebagai jalan pintas untuk tetap bersama.
Dinamika Psikologis yang terjadi dalam budaya uang panai'
     Berbicara dalam lingkup budaya, manusia merupakan makhluk yang terikat dengan jaring-jaring sosial-kebudayaan yang membatasi karena budaya itu sendiri didefinisikan sebagai program yang terdiri dari aturan-aturan yang diikuti bersama yang mengatur perilaku seluruh anggota dari kebudayaan tersebut serta mengangkat seperangkat nilai dan kepercayaan yang di ikuti secara bersama bersama.
     Terkait dengan budaya uang panai' untuk menikahi wanita bugis-makassar, jika jumlah uang naik yang diminta mampu dipenuhi oleh calon mempelai pria, hal tersebut akan menjadi prestise (kehormatan) bagi pihak keluarga perempuan. Kehormatan yang dimaksudakan disini adalah rasa penghargaan yang diberikan oleh pihak calon mempelai pria kepada wanita yang ingin dinikahinya dengan memberikan pesta yang megah untuk pernikahannya melalui uang panai' tersebut.
     Dalam kajian psikologi sendiri Maslow memaparkan bahwa semua orang dalam masyarakat mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik. memenuhi jumlah uang panai" yang ditetapkan juga dianggap sebagai bentuk penghargaan.
     Jumlah nominal uang panai’ untuk menikahi wanita bugis-makassar ini kemudian dipersepsikan sebagian orang yang kurang paham sebagai "harga anak perempuan" atau bahkan dipersepsikan sebagai perilaku "menjual anak perempuan". Bagaimanapun persepsi merupakan gambaran yang bergantung dari pengalaman sebelumnya. bagi pria daerah lain yang membutuhkan modal yang tidak begitu banyak untuk pernikahan seperti pria jawa, sangat wajar jika mempersepsikan uang panaik' sebagai harga seorang anak perempuan makassar karena pada daerah asalnya tidak demikian banyakanya. Begitupun dengan individu yang menganggap kemegahan pernikahan bukanlah jaminan sejahteranya kehidupan rumah tangga kedepan.
     Jumlah uang panai' yang bergantung dari tingkat strata sosial dan pendidikan calon mempelai wanita dilihat dari sisi peran keluarga calon mempelai wanita. Wade, C. dan Travis, C. (2007) menjelaskan bahwa peran merupakan kedudukan sosial yang diatur oleh seperangkat norma yang kemudian menunjukkan perilaku yang pantas. hal ini menunjukkan bahwa secara sadar atau tidak sadar, mau tidak mau, masyarakat yang berada dimanapun memang dibagi berdasarkan beberapa tingkatan sosial.
     Dengan peran yang dimiliki keluarga calon mempelai wanita yang semakin tinggi, maka nilai uang panai' yang juga semakin tinggi adalah perilaku yang dianggap pantas untuk kedudukan tersebut. strata sosial ini akan mempengaruhi sudut pandang dan cara hidup masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
1.   Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.
2.   kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.
3.   Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.
4.    Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
5.   Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi, individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu-individu di bawahnya.
    Beberapa orang yang memang paham benar dengan budaya uang panai' ini biasanya melakukan kompromi terlebih dahulu namun tidak sedikit yang memang kurang memahami budaya ini memilih untuk mundur teratur karena terbayang akan besarnya modal yang harus disiapkan. Sementara, kehidupan awal dari sebuah pernikahan, sejatinya  baru dimulai setelah ijab qabul.
     Bagi pria lokal atau yang juga berasal dari suku bugis-makassar, memenuhi jumlah uang panai' juga dapat dipandang sebagai praktik budaya siri’, dimana sering terjadi saat mempelai lelaki tak mampu memenuhi permintaan itu lelaki umumnya menebus rasa malu itu dengan pergi merantau dan kembali setelah punya uang yang disyaratkan. jadi wanita yang benar-benar dicintainya menjadi motivasi yang sangat besar untuk memenuhi jumlah uang panai' yang di syaratkan. Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia dalam hal ini untuk memenuhi jumlah uang panai’, yang akan kemudian mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi nya dalam bekerja.
     Selain motivasi, keinginan untuk memenuhi uang panai’ yang disyaratkan juga terkait dengan teori kepuasan yang lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material maupun nonmaterial dalam hal ini keuangan dan dapat menikahi wanita yang hendak dilamarnya yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi maka semangat kerjanya pun akan semakin baik pula. Jadi pada kesimpulannya, seseorang akan bertindak untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (Inner Needs) dan kepuasannya.



Kesimpulan
     Pada dasarnya uang panai’ merupakan tradisi dalam budaya bugis-makassar untuk menikahi wanita bugis-makassar. Uang panai’ dan jumlah nominalnya yang terkenal sangat banyak semestinya tidak dijadikan patokan karena bagaimanapun segala hal tergantung dari usaha individu dan berpulang pada keputusan Tuhan yang maha esa. Disamping itu pihak keluarga juga harus lebih open minded mengenai kelangsungan pernikahan yang tidak dapat dinilai dari kemegahan pesta atau perayaan pernikahan yang dilakukan. Serta dari banyak tidaknya uang yang dimiliki oleh pria yang akan melamar. Karena uang hanya hiasan dalam kehidupan sementara tujuan hidup adalah ketenangan.
     Budaya seharusnya tidak dijadikan sebagai penghalang, namun dilihat sebagai pewarna dalam sosialisasi dan interaksi kehidupan.







Sekian
Referensi :
AntaraNews. Tanpa tahun. Menggugat Tradisi Uang Naik Lewat Film Pendek. (online). (http://antaranews.com. Diakses pada 12 April 2011)
Aulia, A. (2008). Pernikahan Vs Adat. (Online). (http://anaaulia.multiply.com/feed.rss, diakses pada 12 April 2011)
Boeree, C.G. (tanpa tahun). General Psychology. Jogjakarta: Kelompok Penerbit Ar-Ruzz.
Harahap, A.R. (2010). Harakiri dan Siri’ Bugis-Makassar. (online). (http://wijatobone.blogdetik.com/feed/, diakses pada 12 April 2011)
Lumar, N. (2009). Kebiasaan Uang Naik pada Bugis-Makassar. (online). (http://www.journalnovalumar.com/feeds/posts/default?alt=rss, diakses pada 12 April 2011)
Travis, C. & Wade, C. (2008). PSIKOLOGI, edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Sunday, April 10, 2011

Tuhan... izinkan saya berhijab

dengan selembar jilbab pinjaman ini...saya berkutat... saya: id ego superego...
ingin kuputuskan mengenakannya dengan sebaik-baiknya hijab...

bukan karena hampir semua kata yg kutemui melisankan bahwa jilbab itu mengindahkan wajahku...
sesuatu didalam sana...seperti enggan jika saya melepaskan tiap perkuliahanku usai...

tapi sesuatu di luar... itu seperti tembok yang angkuh...
saya takut menodai indahnya jilbab ini dengan munafik ku...

dan...


saya masih berkutat dengan jilbab ini... saya: id, ego, superego...

biasa saja

ditengah malam yang biasa.
seperti biasa...
mencoba menalarkan kejadian-kejadian yang entah biasa atau luar biasa, bersama orang yang biasa...
menuliskannya dengan biasa
mmm... ini sama dengan malam-malam lalu yang biasa...


Thursday, March 31, 2011

kamu otaknya cuman setengah



mas bro...mas bro...

iya? kenapa?

besok saya akan bertemu mantannya dia...
dagdigdugDUER gue mas bro...
dia cantik banget sepertinya... gue takut jatuh mental...

hallaaaah... biar cantiknya naujubillah kalo mantan ya mantan aja...
makanya jangan jadi mantan...!!!!


*penasaran gue... ini orang otaknya cuman kanan doang kayaknya...
kreatif deh... tapi nyambung ga sih?!

Monday, March 28, 2011

A K U, lebih dari yang kau tau !: letters for my BIG daddy

letters for my BIG daddy

Kepada
Yth. Bapak Moh. Asri Langkamane
di -
       Tempat

Dengan Hormat,
     Ini adalah rinduku yang kesekian pada anda. Saya tau anda juga merasa hal yang sama. yang sempat terbawa dalam travel bag ku hanya beberapa foto anda saja, dan entah mengapa malam ini semua itu tak cukup menuntaskan rinduku. Saya tidak punya cukup banyak kata yang dapat saya sampaikan, dan sayangnya tiap bertemu kita selalu sama-sama dalam diam. Lalu, kau ucap pesanmu, pesan yang sama di setiap kepulanganku "hati-hati, nak!".
     Sekian surat ini, semoga kelak anda mengunjungiku dan membagi beberapa menit anda untuk ku. Jaga kesehatan anda...

                                                                                                              
                                                                                                                      Makassar, 2 Maret 2011


                                                                                                                      Anita Puspita Langkamane

Thursday, March 24, 2011

open your MIND !

...."bagus...karena ketika kamu mencintai sesorang itu...kamu menutup hatimu untuk orang lain yang juga mengharapanmu... tapi kenapa kamu pun ikut menutup pikiranmu??? open your mind risha...open your mind...!"

ya... ini semua sudah komplit... dan ditutup dengan sangan ekspresif...
rasanya orang dihadapanku ini sedang menamparku puluhan kali dengan berjuta kata yang entah sengaja atau tidak...90% TEPAT...
saya pulang dan.... DIAM...(memang selalu begitu)
siapa dia??? telah lancang mengUTAKATIK masalah perasaanku... masalah yang menurutku sangat sensitif... (oh iya...dia juga bilang kalau saya terlalu sensitif)...
dia mengatakan semuanya... semuanya...
rasanya ingin kutampar saja dia...hanya supaya dia berhenti membahas masalah ini...


oke...ditempat tidur hijauku yang sangat kucintai ini...saya berusaha memejamkan mata... mencoba larut dalam bawah sadarku... untuk berhenti...setidaknya sedikit merubah diriku... seperti apa yang dia katakan siang tadi...

bismillah...





titittititititititititit....(dering ponsel)
1 message received
"sayang... selamat tidur...
mimpi indah yah... 
aku sayang kamu"



tidak...saya tak bisa.

Sunday, March 6, 2011

duapuluhdua

Adalah sebuah rasa yang kemudian kuanyamkan berbagai warna dipinggiran nya...
Kamu tidak melihatnya...kamu memang selalu tidak melihatnya...
Disepertiga malam...saat kau terlelap di peraduanmu...aku terjaga dari mimpi...aku melanjutkan anyaman'anyamanku pda pinggiran rasa itu...
Kuberi renda merah muda...
Kujahitkan beberapa pita kerinduan akan hangatmu...
Kamu tak tau...kamu memang tidak pernah tau...
Rasa ini kuanyam semakin besar...dengan menggebu gebu ingin segera ku selesaikan...
Agar kelak kuhadiahkan pada ulang tahunmu yang ke dua puluh dua...

Ya..."duapuluhdua" memang selalu punya cerita
(puspita, 2011)

Tuhan adil kan, sayang?

ketika hujan aku jatuh cinta.
ketika wajahx basah oleh titik2 air awan...

Bersama bintang aku bercinta...
mendalami makna...
meresapi arti...
Yg lagi-lagi ku sebut itu Jatuh cinta...

Malam tadi... Saat titik2 air awan itu jatuh lagi aku mencari bintang... dia tidak akan ada,katamu...

Lalu sekarang, saat bintang datang... Aku merindukan hujan... Dan langit berbintang pertanda tidak akan turun hujan,katamu...
Kamu duduk.disampingku dan agak membungkuk
Sayang... Nikmati bintang saat dia ada... Lalu rasakan hujan ketika dia jatuh... Jangan menginginkan keduanya disaat yang sama...karna hujan hanya datang ketika hatimu kering karna kemarau dan bintang datang untuk menghangat hatimu ketika terlalu beku... "Betapa Tuhan sungguh adil kan, sayang?"katamu.